SD NEGERI CUKIR 1 adalah salah satu satuan pendidikan dengan jenjang SD di Cukir, Kec. Diwek, Kab. Jombang, Jawa Timur. Dalam menjalankan kegiatannya, SD NEGERI CUKIR 1 berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
M. Yusuf Masyhar merupakan pendiri Pondok Pesantren Madrasatul Qurâan Tebuireng, Cukir, Diwek, Jombang. Beliau lahir pada tanggal 13 juni 1925M, Tepatnya pada bulan Dzul Qaâdah tahun 1343 H. KH. M. Yusuf Masyharlahir di Desa. Kali Untu, Kec. Jenu, Kab. Tuban. M. Yusuf Masyhar merupakan putra dari Yusuf dan bu Nyai Masruhani. Beliau adalah anak ke 2 dari 9 bersaudara. Sejak kecil beliau banyak menghabiskan waktunya untuk mengaji Al-qurâan kepada Kiai Husen Jenu yang terkenal dengan al-Qurannya. Di usia beliau yang masih belia, Yusuf kecil sudah hafal al-Qurâan. Beliau menghafalkan Al-qurâan tidak seperti pada umumnya orang menghafal. Beliau hafal al-Qurâan sekitar 15 juz tapi belum mengetahui tulisan arab. Secara spontan beliau bisa menghafalnya, melalui pendengaran beliau yang sangat kuat, yakni ketika santri setoran ke bapaknya dan beliau mendengarnya. Melalui lalui perantara tersebut beliau bisa hafal dan menyelesaikan hafalannya di pondok pesantren itu M. Yusuf Masyhar sempat mengenyam Pendidikan formal tepatnya pada zaman belanda yang mana pada waktu itu dinamakan SR sekolah rakyat. kemudian untuk selanjutnya beliau menghabiskan masa belajarnya di Pondok pesantren. Setelah KH. M. Yusuf Masyhar menyelesaikan hafalannya, beliau berkeinginan untuk melanjutkan belajarnya guna memperdalam ilmu agama di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang. Namun pada masa itu Belanda melarang setiap orang yang ingin memondokkan anaknya disana. Sehingga itu menjadi tantangan bagi ibunda Kyai Yusuf. Sampai-sampai ada cerita sang ibu memasukkan beliau ke koper agar bisa memondokkan anaknya disana. Sesampainya di Jombang beliau terlebih dahulu mondok di Rejoso. Beliau tabarrukan kepada KH. M. Dahlan Khalil. Beliau mondok disana kurang lebih hanya satu tahun. Kemudian beliau belajar kitab kuning di Tebuireng, yang mana pada waktu itu diasuh oleh KH. Hasyim Asyâari. Beliau belajar disana hingga diambil menantu oleh Kyai Hasyim. KH. M. Yusuf Masyhar dinikahkan oleh KH. Hasyim Asyâari dengan cucunya, yang bernama Ruqoyyah pada usia 25 tahun. KH. Hasyim Asyâari tertarik dengan akhlak mulia, ketampanan, kepintaran dan hafalan al-Qurâan beliau. Bahkan Kiai Hasyim Asyâari memanggil beliau dengan panggilan âmasâ. Itu merupakan panggilan istimewa, tidak semua santri dipanggil seperti itu. Sampai-sampai para Kiai juga memanggil dengan panggilan itu. Pada saat itu pula, setelah Kiai Hasyim mengetahui jika KH. M. Yusuf Masyhar hafal al qurâan, dan terlebih lagi makhorijul hurufnya yang baik dan benar disertai suaranya yang merdu, Kiai Hasyim menyuruh KH. M. Yusuf Masyhar agar menjadi imam di setiap sholatnya terlebih di bulan puasa, yang mana bertujuan agar dapat menghatamkan al qurâan pada bulan itu. KH. M. Yusuf Masyhar terkenal dengan hafalannya yang sudah tahkik betul. Kenyataanya ketika beliau sakit tidak ada lupa-lupanya terhadap hafalannya. Yang pasti sangatlah kuat, tentu itu karna Allah SWT dan keistiqomahan beliau dalam mengulang hafalannya. Perkiraan beliau istiqomah dalam seharinya 5 juz. Buktinya yaitu ketika beliau setiap malam menjadi imam sholat isyak beliau membaca juz 3 dan besoknya ketika menjadi imam lagi beliau mebaca juz 7 selalu begitu terus menerus. Sehingga kami mengambil kesimpulan seperti itu. Rumah kediaman KH. M. Yusuf Masyharpertama kali yaitu terletak di dekat Stasiun Jombang. Beliau tinggal disana sejak sebelum mendirikan Pondok Pesantren Madrasatul Qurâan. Tepatnya setelah menikah dengan cucu dari Kyai Hasyim Asyâari putri dari Kyai Baidhowi Asro. Beliau dikaruniai 2 anak putri dan 3 anak putra. KH. M. Yusuf Masyhar belum pernah kaya selama hidupnya. Ekonomi beliau sangatlah berat. Sampai-sampai beliau pernah dijuluki pak Yusuf tukang servis sepatu tukang jahit. Kemudian beliau ada peningkatan. Beliau dipanggil dengan sebutan pak Yusuf sang juragan es keliling. Beliau menghidupi keluarganya dengan dua usaha tersebut. Pada tahun 1984 beliau pernah diberi mobil patrol jelek oleh saudaranya. Mobil zaman Belanda. Beliau juga pernah menjadi blantik sapi. Usaha sapi beliau meningkat sampai suatu waktu beliau pernah mengirim ke Jakarta sejumlah 2 truk penuh namun pernah suatu waktu beliau ditipu. Dalam perjuangan beliau mendirikan Pondok Pesantren Madrasatul Qurâan. Beliau banyak menemui tantangan, baik itu dalam segi finansial maupun yang lainnya. Beliau ingin mendirikan Pondok yang mewadahi para penghafal Qurâan atas dasar amanah dari Kiai Hasyim dan cita-cita dari Kiai Wahid Hasyim. Dan Pada tanggal 27 Syawal 1391 H, bertepatan dengan tanggal 15 Desember 1971 Pondok Pesantren Madrasatul Qurâan terbentuk. Setelah Musawarah dengan para Kiai sekitar dan tokoh Masyarakat. Pada mulanya KH. M. Yusuf Masyhar pergi ke Madrasatul Qurâan menggunakan angkutan umum. Tak lepas dari rumahnya yang terletak cukup jauh dari pondok yang beliau asuh. Sedangkan pulangnya beliau diantarkan. Beliau berangkat pagi sampai jam sembilan malam. Itu berlanjut cukup lama ampai belaiu akhirnya tinggal di lingkungan pondok. Beliau tidak sempat belajar qiroâah sabâah. Sabâah yg ada di Pondok Pesantren MQ itu merupakan cangkokan. Kiai mendengar ada informasi kalau di malang ada kiai Marzuki yang dari kecil sudah belajar al qurâan dan qiroah sabâah di Mbah Kiai Arwani Kudus. Kemudian yai sowan ke beliau dan meminta agar beliau bisa mengajarkan ke pada santri-santrinya. Karena kiai menginginkan agar santrinya bisa qiroâah sabâah. Kemudian Kiai Arwani menugaskan ke 4 santrinya yaitu, Kiai Maksyum Zubaidi dari Pasuruan, KIai Abdul Had Aziz Khasanat, Almarhum Kiai Abdur Rosyid Brebes, dan Kiai Sobari Abdul Latif. Sekarang ini, walaupun KH. M. Yusuf Masyhar Masyhar sudah wafat, Para Pengasuh pesantren ini tetap menyandarkan bacaan yang diajarkan kepada santrinya kepada KH. M. Yusuf Masyhar, mereka hanya bertindak sebagai badal pengganti dari KH. M. Yusuf Masyhar . Dan Khusus untuk jalur periwayatan/sanad Qiroâah Sabâah, Madrasatul Quran menyandarkan Kepada KIai Arwani Kudus melalui muridnya, Ustd Marzuki dari malang. KH. M. Yusuf Masyhar wafat di kediaman beliau yang terletak di PPMQ yang sekarang menjadi kantor Unit Tahfidz. Tepatnya, pada malam hari pertama bulan Ramadhan sabtu 12 februari1994 M. Beliau wafat setelah diuji oleh Allah SWT dengan penyakit stroke yang menimpa beliau dalam kurun waktu yang cukup lama. mulai dari 1986 sampai beliau wafat tahun 1994. Sekitar delapan tahunan beliau sakit. Dan beliau di Makam kan di lingkungan pondok pesantren Madrasatul Qurâan. [Muhammad Hafidz Muzaki Al- Aâdzom*] *Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Humaniora Angkata 2014 Sumber Rujukan Wawancara dengan Mas HM. Syafiâi Budi Santoso penulis buku biografi KH. M. Yusuf Masyhar, pada tanggal 21 Oktober 2017. Wawancara dengan H. Abdullah Afif santri kesayangan KH. M. Yusuf Masyhar periode 2, pada 22 November 2017. Wawancara dengan Mas M. Arif Sholahuddin cucu dari KH. M. Yusuf Masyhar, pada tanggal 10 Desember 2017. Mengambil refrensi dari buku, memori wisuda tahfidz dan binnadzor, pada tangal 10 Desember 2017. Mengambil refrensi dari alamat 16-10-2017.
Siswa di ikaha tebuireng jombang Jawa Timur, Indonesia. 1 pengikut madrasatul quran tebuireng Laporkan profil ini Pendidikan madrasatul quran tebuireng
ï»żLatar Belakang berdirinya Madrasatul Qur anPendiri pondok pesantren Madrasatul Qur an Tebuireng Jombang Hadratusy Syaikh Hasyim Asyâari gandrung sekali mempunyai lembaga pendidikan Al-Qurâan. Beliau sangat mencintai santri yang hafal Al-Qurâan . Bahkan sekitar tahun 1923 sudah ada santri yang bergiliran menjadi imam sholat tarawih pada bulan Ramadhan dengan bacaan Al-Qurâan bil-hifdzi sampai 1936 putra beliau Wachid Hasyim mendirikan Madrasah Nidhomiyyah Spesial mempelajari bahasa, lebih-lebih bahasa Al-Qurâan ditambah pelajaran agama dan pengetahuan umum seperlunya.Tanggal 27 Syawwal 1319 H atau 15 Desember 1971 berdiri Madrasatul Qur an sebagai hasil musyawarah sembilan kyai dan pengasuh pesantren Tebuireng sebagai perwujudan cita-cita luhur terpadu dari kedua Pahlawan Nasional dan Tujuan PendidikanDasar dan tujuan pendidikan yang ada di Madrasatul Qur an antara lain;1. Sesuai dengan fungsi Al-Qurâan terhadap orang-orang yang bertaqwa, Madrasatul Qur an sebagai suatu institusi pendidikan dan pengajaran ingin membentuk dan menjadikan manusia yang muttaqin melalui Al-Qurâ Berkaitan dengan pemikiran diatas, maka apa yang dilakukan Madrasatul Qur an ini adalah semata-mata untuk memenuhi kewajiban sebagai hamba terhadap Di Indonesia belum banyak badan dan lembaga pendidikan Al-Qurâan yang lafdhon wa maânan dan bentuk kajiannya yang sistematik dan klasikal. Untuk itu, Madrasatul Qur an berupaya untuk mengatisipasi hal yang demikian, terutama ditekankan pada isi program pendidikan dan pengajarannya, yaitu Al-Qurâan dan khususnya dari segi qiro atnya bacaanya.Adapun dasar pokok dari pendidikan secara khusus di Madrasatul Qur an adalah 1. Al-QurâanSebagaimana tertulis dalam surat Al-Qurâan Al-âankabut ayat 49. ArtinyaâSebenarnya , Al-Qurâan itu adalah ayat-ayat yang nyata didalam dada orang-orang yang berilmu âŠâŠâŠ.âDimana Al-Qurâan merupakan informasi yang lengkap dan jelas, untuk menerimanya media menerimanya adalah dimasukkan kedalam dada, sedangkan si penerima adalah mereka yang berkredibilitas orang-orang yang Al-HaditsArtinya âSebaik-baik kamu semua adalah orang yang belajar Al-Qurâan dan yang mau mengamalkannya kepada orang lainâ HR. Bukhori.3. IjmaâYang dimaksud defisini adalah Ijmaâ dalam bidang metodologi pengajaran Al-Qurâan, khususnya dalam hal penerimaan dan pemakaian qiroahnya, yaitu qiroâah shohihah mutawatiroh dengan kriteria ;a. Sanad Mutawasshil guru bersambung sampai pada Bentuk Qiroah bacaannya sesuai dengan kaidah bahasa Terdokumentasi didalam Mushaf Sedangkan tujuan pendidikanya adalah âMembentuk pribadi Muslim pemandu Al-Qurâan hafal lafadhnya, mengerti isi kandungannya dan mengamalkan ajarannya âMuslim Hamilil Qur an Lafdhan wa Maâanan wa Amalanâ.Sistem Pendidikan dan PengajaranSistem pendidikan dan pengajaran yang diselenggarakan oleh Madrasatul Qur an adalah berbentuk Pendidikan Pondok Madrasah sekolah formal dari program pendidikan dan pengajarannya adalah pendidikan Agama 70% dan 30% ilmu umum serta pendidikan Al-Qurâan dengan spesialisasi program Tahfidhul Qur an. Adapun secara garis besar, program pendidikan dan pengajaran Madrasatul Qur an adalah sebagai berikut1. Program Tahfidh Menghafal Al-QurâanProgram menghafal Al-Qurâan ini dibagi menjadi tiga tahap/fase. Fase terakhir sebagai puncaknya adalah Qiro ah Sabâiyah tujuh bacaan, fase kedua adalah menghafal Al-Qurâan dengan Qiro ah Masyhuroh dan fase dasar adalah tahap bagi mereka yang belum memenuhi syarat bacaannya untuk Qiroâah SabâiyahBagi mereka yang telah menyelesaikan hafalan 30 juz Qiro ah Masyhuroh dengan baik serta telah memenuhi syarat-syarat tertentu, mereka dapat mengambil dan mempelajari Qiro ah Sabâiyah bil ghaib, mempelajari Ulumul Qiro ah yang variatif dari riwayat Imam Tujuh Imam Nafiâ, Ashim, Hamzah, Al-Kisai, Ibnu Amir, Abu Amr dan Ibnu Katsir. Disamping pendalaman dalam hal Ulumul Qiro ah, pada program ini juga ditekankan untuk mendalami kajian makna terhadap perbedaan/khilafnya bacaan, mereka yang dinyatakan selesai pada program berhak diwisuda dengan predikat Wisudawan Qiro ah Sabâiyah Qiroâah Masyhuroh1. SyaratUntuk mengambil program tahfidh merangkap sekolah mereka harus baik bacaan Al-Qurâannya sesuai dengan Qiroâah Muwahhadah standart Madrasatul Qur Mushaf dan KurikulumMushaf yang dipakai adalah Mushaf Utsmani riwayat Imam Hafs dari Imam Ashim, dengan menggunakan Al-Qurâan Pojok yang setiap halamannya terdiri dari 15 baris, dan setiap juz terdiri dari 20 halaman/10 lembar. Dari kurikulum yang telah digariskan, mereka harus sudah menyelesaikan hafal 30 juz selama 3 Sistem Pembinaanâ Setoran hafalan yaitu santri memperdengarkan hafalannya kepada Badal guru/instruktur masing-masing setiap hari.â Setoran fashahah yaitu santri memperdengarkan bacaan atau hafalan pada Badal pembina masing-masing sesuai dengan kelompok dan jadwal yang telah ditentukan.â Mudarosah kelompok para santri secara berkelompok tiga-tiga bergantian memperdengarkan hafalannya setiap hari dengan berkelanjutan sampai batas akhir hafalannya.Mereka yang telah selesai pada program ini berhak diwisuda dengan predikat Wisudawan Qiro ah Masyhuroh Hafalan Santri MQc. Tingkat Binnadhar1. Kelompok/TingkatanBagi mereka yang belum diterima untuk mengambil program tahfidh, diwajibkan untuk mengikuti program binnadhar sesuai dengan tingkat kemampuan bacaan pembinaannya terbagi menjadi empat tingkatanTingkat Mubtadiâ dasar Mereka adalah yang belum mampu membaca Al-Qurâan dan atau belum mempunyai dasar-dasar Mutawashith Mereka yang sudah lancar membaca, dan menguasi dasar-dasar fashahah, namun belum bisa membedakan cara dan ciri masing-masing huruf dan Muntadhir Mereka sudah lancar membaca dan fashih namun kurang menguasai dalam waqof, ibtidaâ serta Maqbul pada tingkat ini santri tinggal menempuh Qiroâah Muwahhadah standart Madrasatul Qur an.2. Sistem pembinaanSetoran Binnadhar pada masing-masing Badal ustadz yang telah ditentukan lima kali dalam seminggu sesuai dengan materi yang telah fashahah secara klasikal mereka dikelompokkan sesuai dengan kelompoknya secara klasikal, diberi pembinaan bidang fashahah adil tidaknya dalam melafadhkan sebuah huruf enam kali dalam seminggu dengan materi sesuai dengan kenaikan dari masing-masing tingkatan pada setiap semester diadakan ujian kenaikan, khusus bagi yang maqbul bisa mengikuti khataman wisuda binnadhar yang diadakan setiap tahun. Bagi santri yang telah wisuda ini kemudian memasuki jenjang Tahfidh menghafal Al-Qurâan.Pembinaan Fashohah3. Lain-lainUntuk dapat mengikuti wisuda binnadhar, disamping lulus dalam ujian seleksi, mereka juga diwajibkan/disyaratkan telah hafal juz 30, 29 dan 28 serta surat-surat tertentu Surat Yasin, Ar Rahman dan Waqiâah.Bagi mereka yang tidak mengambil program tahfidh pasca wisuda binnadhar ini diwajibkan untuk sekolah dan mendalami kitab binnadhar ini ditempuh dalam dua Program SekolahBagi mereka yang tidak mengambil program Tingkat pendidikan dan pengajaran yang disediakan di Madrasatul Qur an adalahTingkat Tsanawiyah dan SMP Al-Furqan tiga tahunTingkat Aliyah tiga tahunPada dasarnya tingkat Tsanawiyah/SMP dan Aliyah itu saling berkaitan kurikulumnya sehingga dapat dikatakan pendidikan dan pengajaran sekolah formal adalah enam siswa/santri yang berprestasi telah khatam Al-Qurâan 30 Juz dan selesai Aliyah dapat melanjutkan pada tingkat Sarjana S1 IKAHA Tebuireng, atau Perguruan Tinggi lainnya baik Negeri maupun Belajar Mengajar di SekolahUnit-unit Pendidikan dan Sarana PenunjangDi pondok pesantren Madrasatul Qur an Tebuireng ini terdapat unit-unit penddikan dan sarana penunjang antara lain1. Unit TahfidhUnit ini sebagai penanggung jawab pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran Al-Qurâan yang diselenggarakan di Madrasatul Qur an Tebuireng Unit SekolahUnit ini sebagai penanggung jawab pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran Al-Qurâan yang diselenggarakan di Madrasatul Qur an Tebuireng ini bertanggung jawab dalam pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran secara Unit kepondokan/kesantrianDikenal sebagai unit Majlis Tarbiyah wat-Taâlim MTT bertanggang jawab pada pengaturan keberadaan santri dengan segala aktifitasnya, terutama pada aspek ibadah formal, ekstra kurikuler dan aktifitas-aktifitas yang berkenaan dengan aspek kesantrian. Bertanggung jawab penuh dalam pengawasannya 24 jam setiap Unit perpustakaanUntuk meningkatkan kualitas keilmuan wa maânannya santri Madrasatul Qur an, disediakan berbagai kitab yang kebanyakan berbahasa Arab terutama bidang Tafsir, Hadits dan Biro santunanSebagai kepedulian Madrasatul Qur an terhadap santri yang kurang mampu dalam keuangan/biaya, mereka bisa diterima pada unit biro santunan dengan syarat-syarat yang telah Kopontren Madrasatul Qur anBergerak di bidang usaha peningkatan perekonomian santri yang dikelola oleh pengurus Kopontren dibawah naungan Yayasan MQ dan Dinas Perindagkop Kab. Jombang7. Laboratorium Computer Multimedia dan jaringan internet8. Unit keuangan, Madrasatul Qur anDalam rangka meningkatkan kualitas, sebagaimana tertera dalam tujuan, Madrasatul Qur an pada semua unitnya selalu memperhatikan kualitas maupun kuantitas kegiatannya. Hal ini dapat dikemukakan sebagai berikut1. Bidang pendidikan dan pengajaran Al-QurâanSelalu meningkatkan kemampuan para guru baik bidang keilmuan maupun fashahah dari segi bacaannya dengan program antara lainPembinaan setiap minggu sekali setoran fashahahMereka dibimbing khusus untuk memperlancar bacaannyaDiadakan kursus-kursusPembinaan fashahah untuk para santri tahfidh menghafal secara berkelompok seminggu dua fashahah klasikal untuk tingkat persiapan menghafal setiap tahfidh hafalan pada guru setiap binnadhar untuk para santri yang belum menghafal pada guru masing-masing secara individu setiap berkelompok masing-masing kelompok sebanyak tiga orang bagi santri yang Al-Qurâan pada tiap bidang Al-Qurâan ini dilaksanakan sore, malam dan pagi hari baâda subuh.2. Bidang pendidikan dan pengajaran sekolahUntuk mempersiapkan muslim yang Hamilil Qur an hafal lafadznya, mengerti maknanya, dan mampu mengamalkan kandungan ajarannya maka Madrasatul Qur an memberikan fasilitas pada mereka, dengan aktifitas-aktifitas sebagai berikut, yaituPendidikan dan pengajaran Madrasatul Qur an enam tahunPendidikan sekolah yang statusnya diakuiPengajian kitab bagi santri yang mengambil program tahfidh murni tanpa sekolahMenempuh sarjana S1 IKAHA Tebuireng dan PT lainnnyaMemberikan kursus-kursus atau les materi ujian negaraKamar Lughah yang mendalami program bahasa asing Arab&InggrisMemberikan kursus-kursus atau les materi ujian negara3. Bidang kesantrian dan ektra kurikulerDalam rangka antisipasi dan pembekalan para santri dalam memenuhi kebutuhan masyarakat luas, maka Madrasatul Qur an dalam bidang ini memberikan program kegiatan yang antara lain sebagai berikutâ Jamâiyah mingguan Pidato, Khutbah Jumâat, Sholawat dll..â Jamâiyah dua mingguan.â Musabaqoh Hifdhil Qur an MHQâ Musabaqoh Syarhil Qur an MSQâ Musabaqoh Fahmil Qur an MFQâ Diskusi Berkalaâ Pembinaan Qiro atul Qur an bit-Taghonnyâ Lomba Akhir Sanahâ Dan kegiatan bulanan yang menunjang program bidang pengabdian Madrasatul Qur an berasal dari masyarakat dan berada ditengah-tengah masyarakat serta berusaha membentuk masyarakat sesuai dengan kebutuhannya sesuai dengan batas-batas kemampuan yang dimiliki, antara lain dengan kegiatan sebagai berikutâ Khatmil Qur an di Kampungâ Khutbah Jumâatâ Memberikan santunan kepada Fakir Miskinâ Pembinaan TPQâ Bakti sosial4. Pembinaan perkoperasianUntuk memperluas dan menumbuhkan semangat berdikari para santri, maka sejak awal berdirinya Madrasatul Qur an mendirikan koperasi santri, yang diolah dan dikelola oleh santri-santri sendiri, dengan unit usahaâ Koperasi Jasa Bogaâ Pertokoanâ Biro SosialKurikulum Pendidikan1. Tahfidh menghafal Al-QurâanSemesterTarget JuzPerincianJumlah HafalanHari Efektif 28,29,30 I8 Juz1 â 5160 hlm140 HrII7 Juz6 â 12140 hlm140 HrIII6 Juz13 â 18130 hlm140 HrIV5 Juz19 â 23100 hlm140 HrV4 Juz24 â 2780 hlm140 HrTabel Target Hafalan Santri2. Binnadhara. Tingkat Mubtadiâ1. Materi bacaan/fashahah klasikal adalah surat Al-Baqarah dan Juz 302. Materi hafalan adalah surat Ad-Dluha â An-Nas3. Materi fashahah/tajwidMakharijul hurufMad dan nun mati dan tanwin, hukum mim mati dan nun Target capaianMenguasai dasar-dasar Tingkat Mutawashith1. Materi bacaan/fashahah klasikal adalah Ali Imron â An-Nas2. Materi hafalan Juz Amma & surat-surat penting3. Materi setoran Juz 1 â 154. Materi fashahah dan tajwidHukum bacaan Raâ dan LamTanda-tanda waqofAhkamul Mad dan Tingkat Muntadhir1. Materi bacaan/fashahah klasikal adalah Ash-Shoffat â Adz-Dzariyat2. Materi hafalan adalah surat-surat penting dan Juz 30, 293. Materi fashahah dan tajwidWaqof ibtidaâMusykilatul KalimatHamzah Qothoâ dan Washal4. Target capaianMampu membaca Al-Qurâan sesuai dengan makhraj dan sifatnyaLancar membacad. Tingkat MaqbulMateri Muntadhir dan hafalan juz 28Prestasi Madrasatul Qur anMadrasatul Qur an selalu aktif mengikuti kegiatan Musabaqoh Tilawatil Qur an sebagai kegiatan pemerintah baik Nasional maupun Internasional. Beberapa santri tercatat pernah mewakili Negara Rebpublik Indonesia untuk mengikuti Musabaqoh Hifdhil Qur an MHQ tingkat Internasional di MakkahUnit Pendidikan Di Lingkungan PesantrenUNIT TAHFIDHUnit ini sebagai penanggung jawab pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran Al-Qurâan yang diselenggarakan di Madrasatul Qur an Tebuireng Binnadhar Program bimbingan membaca al-Qur an secara klasikal dengan memakai kurikulum khas MQ dan menggunakan metode Tahfidhul Qur an Program bimbingan menghafal al-Qur an, yang dibina oleh para pembimbing bagi santri yang telah selesai mengambil program Binnadhar dan bagi santri baru yang lulus Qiraâah Sabâah Program bimbingan pengetahuan al-Qur an yang diriwayatkan oleh tujuh imam. Program ini disediakan bagi santri yang telah selesai program Tahfidhul Qur an dengan bimbingan secara SEKOLAHUnit ini sebagai penanggung jawab pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran Al-Qurâan yang diselenggarakan di Madrasatul Qur an Tebuireng ini bertanggung jawab dalam pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran secara SMP al-Furqan Pendidikan dengan memakai kurikulum DIKNAS dan dipadu muatan kepesantrenan. Dengan penekanan penguasaan sains dan teknologi IPTEK dan IMTAQ.b. Tsanawiyah MTs Pendidikan dengan memakai kurikulum DEPAG dan dipadu kurikulum Madrasatul Qur an. Dengan penekanan penguasaan dan memahami dasar-dasar materi Kutub Aliyah MA Pendidikan dengan memakai kurikulum DEPAG dan dipadu kurikulum Madrasatul Qur an. Dengan penekanan pengetahuan yang berhubungan dengan Ulum al-Qur an dan hokum MTT / KEPONDOKANDikenal sebagai unit Majlis Tarbiyah wat-Taâlim MTT bertanggang jawab pada pengaturan keberadaan santri dengan segala aktifitasnya, terutama pada aspek ibadah formal, ekstra kurikuler dan aktifitas-aktifitas yang berkenaan dengan aspek kesantrian. Bertanggung jawab penuh dalam pengawasannya 24 jam setiap hari yaitu meliputi1. Musabaqah Hifdhil Qur an MHQ2. Musabaqah Tilawatil Qur an MTQ3. Musabaqah Syarhil Qur an MSQ4. Musabaqah Fahmil Qur an MFQ5. Musabaqah Khattil Qur an MKhQ6. Muhadlarah, Pidato Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris7. Praktek Khutbah Jumâat, Khatmil Qur an, Diklat keorganisasian, kewirausahaan, jadwal kegiatan rutin harian santri sebagai berikutWAKTUURAIAN â Bangun pagi, shalat lail â Jamaâah shalat shubuh â Pengajian al-Qur an setoran â Makan pagi dan mandi Persiapan sekolah dan Shalat dhuha â Persiapan sekolah dan Shalat dhuha â Kegiatan KBM / sekolah â Jamaâah shalat dhuhur dan makan siang â Istirahat siang â Jamaâah shalat ahsar â Pengajian al-Qur an klasikal â Mandi sore dan persiapan ke masjid â Jamaâah shalat maghrib â Pengajian al-Qur an fashahah â Jamaâah shalat isyaâ â Makan malam â Jam Belajar Malam â IstirahatTabel Kegiatan Santri Madrasatul Qur an
Tantangandan Strategi Dakwah Kiai Hasyim di Tebuireng Biografi 25 April 2022 Kiai Hasyim tidak saja bergulat membuat Desa Tebuireng itu aman, membasmi orang-orang jahat, perampok, dan sundal-sundal yang bersarang di sekitar tempat itu, tetapi siang malam memutarkan otaknya untuk membuat desa itu menjadi suatu desa yang sehat, desa harapan, yang dilimpahi kerelaan dan maghfirah Tuhan
543 likes, 0 comments - galeri_mq on October 22, 2023: "Kami Santri Madrasatul Qur an Tebuireng mengucapkan "Selamat Hari Santri Nasional 2023". Jihad Sa" PP. MADRASATUL QURAN (1971 M) on Instagram: "Kami Santri Madrasatul Qur an Tebuireng mengucapkan "Selamat Hari Santri Nasional 2023".
1985 â 1993 : PP Madrasatul Qurâan Tebuireng Jombang Jawa Timur PENGALAMAN MENGAJAR 2002 â Sekarang : Guru PENGALAMAN ORGANISASI 1990 â 1991 : Ketua Organisasi âKeluarga Santri Indonesia Pekalongan (KESIP)â di PP Tebuireng Jombang Jawa Timur
BismillahirrohmanirrohiimAssalamu'alaikum Sahabat Jannah,ROAD To JANNAH GRESIK , Channel yang menghadirkan kegiatan - kegiatan terkait amal ibadah yang mengu
x3M53. ellpo6l02r.pages.dev/96ellpo6l02r.pages.dev/371ellpo6l02r.pages.dev/513ellpo6l02r.pages.dev/1ellpo6l02r.pages.dev/333ellpo6l02r.pages.dev/226ellpo6l02r.pages.dev/96ellpo6l02r.pages.dev/380
pp madrasatul qur an tebuireng jombang