– Secara teoritis, desa dibagi diklasifikasikan menjad beberapa tipe yang didasarkan kepada perkembangan desa itu sendiri. Yang pertama adalah desa Swadaya, desa tipe ini biasanya berada yang relatif jauh dan terpencil dikarenakan faktor geografis ataupun akses menuju lokasi yang bisa dibilan sulit. Desa ini pun bisa dibilang tradisional karena selain mata pencahariannya masih bersifat homogen, teknologi yang digunakannya pun masih sangat sederhana sehingga hasil yang didapatkan pun masih sangat yang biasanya jumlah penduduknya tidak terlalu banyak ini juga rata-rata masih memegang adat budaya yang sudah bertahan turun temurun sehingga kebanyakan dari mereka bersifat tertutup dan cenderung menolak pengaruh-pengaruh dari luar yang seringkali bertentangan dengan adat istiadat yang berlaku di desanya. Namun mayoritas desa ini sebenarnya memiliki potensi dan sumber daya yang dapat dioptimalkan sehingga dapat meningkatkan roda perekonomian di desa kedua adalah desa swakarya, desa ini bisa dibilang peralihan dari desa swadaya menuju desa swasembada, karena terdapat beberapa perubahan pada desa swakarya ini diantaranya masyarakatnya yang mulai terbuka dan lebih longgar terkait pengaruh luar dan adat istiadatnya sehingga dalam pengelolaan mata pencahariannya sudah mulai menggunakan teknologi. Akses desa swakarya ini juga sudah lebih baik sehingga mudah terakhir adalah desa swasembada, bisa dibilang desa ini adalah desa yang sudah maju dan mandiri secara ekonomi dimana masyarakatnya sudah memiliki beragam profesi dengan berbagai macam penggunaan teknologi, ditambah lagi lokasinya yang strategis dan gampang diakses dari dan menuju kota membuat desa ini rata-rata memiliki penduduk yang relatif lebih beragam budaya dan suku dimana adat istiadat yang berlaku bersandingan harmonis dengan budaya dan pengaruh dari luar. Desa ini juga pada tahap selanjutnya dapat dikembangkan menjadi desa wisata dengan mengangkat potensi yang dimiliki desa tersebut, dengan tidak mengubah kearifan lokalnya sehingga menjadi destinasi dewasa yang khas tidak akan ditemukan di tempat sebuah desa swakarya menjadi desa swasembada merupakan suatu keharusan agar ada perubahan yang berarti terhadap perekonomian warganya, dilain pihak juga majunya sebuah desa juga akan memacu kemajuan roda perekonomian sebuah negara. Namun melakukan perubahan ini bukanlah pekerjaan yang mudah, butuh proses dan pendekatan yang bertahap agar masyarakt di desa swakarya ini mau terbuka dan menerima pengaruh dari luarButuh kerjasama dan komunikasi yang baik antara pihak terkait dengan pemangku adat atau tokoh masyarakat setempat agar proses transisi dapat berjalan dengan lancar. Lokasi juga seringkali menjadi kendala proses trasnsisi desa swadaya karena itu analisa terkait lokasi geografis di desa tersebut apakah ada banyak potensi di desa tersebut, lalu apakah perbaikan akses di desa tersebut memungkinkan dilakukan, dan apabila ada opsi untuk pemindahan atau relokasi ke area lain perlu diperhatikan juga respon dari warga setempat dan apakah area baru lebih baik daripada area yang tersebut perlu diperhatikan karena tidak akan mudah memindahkan suatu desa ke lokasi yang lain dan tidaklah murah melakukan perbaikan akses ke desa yang lokasinya memang sulit. Perlu dilakukan peran serta pemerintah dan analisa para ahli agar proses perubahan desa swadaya menjadi desa swakarya hingga menjadi desa swasembada dapat berjalan dengan lancar dan menguntungkan desa itu sendiri. Berdesa/Red
Berdasarkanklasifikasi desa. Maka desa di Indonesia dibagi dalam 3 jenis desa, yaitu Desa Swadaya, Desa Swakarya dan Desa Swasembada. Baca: Tipe-Tipe Desa di Indonesia Berdasarkan Pengembangan. Berikut pengertian desa beserta ciri-cirinya berdasarkan klasifikasi desa sesuai tingkat perkembangan desa. 1. Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah desa tradisional, desa swadaya, desa swakarya, dan desa swasembada. Desa adalah wilayah yang merupakan perwujudan kesatuan sosial, ekonomi, geografis, politik, dan budaya dihuni oleh penduduk yang bersifat homogen dengan mayoritas bermatapencaharian di bidang agraris. Desa dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat perkembangannya. Berdasarkan tingkat perkembangannya, desa diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu 1. Desa tradisional, adalah desa yang kegiatan masyarakatnya masih bergantung pada alam. Desa tradisional umumnya terletak di daerah pedalaman. 2. Desa swadaya, adalah desa yang masih terikat oleh adat istiadat, memiliki lembaga masyarakat yang sederhana, dan tingkat pendidikan masyarakat yang rendah. Desa swadaya umumnya memiliki aksesibilitas rendah karena letaknya yang sulit dijangkau atau terisolasi. 3. Desa swakarya, adalah desa yang tidak terlalu terikat oleh adat istiadat, mata pencaharian mulai beragam, masyarakat sudah mulai memanfaatkan teknologi secara sederhana, dan mulai melakukan interaksi dengan desa-desa yang lain. Desa swakarya umumnya terletak tidak jauh dari pusat ekonomi atau kota. 4. Desa swasembada, adalah desa yang sudah tidak terikat oleh adat istiadat, mata pencaharian masyarakat sudah beragam, teknologi sudah berkembang, dan mampu memenuhi kebutuhan dalam desanya sendiri. Desa swasembada umumnya terletak di dekat pusat ekonomi atau kota, sehingga interaksi dengan daerah luar sangat tinggi. Jadi, sebelum desa berkembang menjadi kota, maka urutan perkembangan desa dimulai dari desa tradisional, desa swakarya, desa swadaya, dan desa swasembada. Suatudesa menurut tingkat klasifikasi aktivitasnya : 1. Desa agraris. Desa agraris tentu saja berisikan orang-orang yang bekerja dengan mata pencaharian utamanya sebagai petani atau pemilik dan pengelola suatu perkebunan. Terutama sejak jaman dulu, Indonesia terkenal akan Negara agraris atau pertanian dengan lahan yang sangat luas sekali. A Geografia é a ciência responsável por compreender o espaço e a relação que ele possui com o ser humano. Dizer que a Geografia é uma ciência implica considerar que ela possui as suas próprias perspectivas metodológicas e o seu objeto de estudo, sendo uma área abrangente do conhecimento e responsável por influenciar várias aplicabilidades, além de possuir várias subáreas. O que a Geografia estuda? A Geografia estuda o espaço geográfico, ou seja, todo o espaço terrestre produzido pelo homem ou que possui direta ou indireta relação com este. Sendo assim, o estudo das sociedades urbana e rural, o uso e apropriação dos recursos naturais e as dinâmicas naturais fazem parte dos estudos geográficos. Em termos gerais, a Geografia costuma ser dividida em Regional e Geral, sendo essa última novamente subdividida em FÃsica e Humana, muito embora os geógrafos venham procurando, cada vez mais, estabelecer uma correlação entre os fenômenos humanos e naturais. No organograma a seguir, podemos ter uma melhor noção da estruturação da Geografia. Esquema simplificado da estrutura da Geografia A Geografia Regional, como o próprio nome aponta, parte de estudos localizados, regionais, pautando-se mais pelas caracterÃsticas especÃficas dos locais do que por generalizações ou raciocÃnios universais. Algumas correntes de pensamento, inclusive, acreditam na concepção de unir o todo pelas partes, ou seja, sistematizar os conhecimentos regionais para, a partir deles, compreender todo o mundo. Esse pensamento difundiu-se através de Vidal de La Blache, um importante geógrafo francês do final do século XIX e inÃcio do século XX. A Geografia FÃsica, por sua vez, estuda o relevo terrestre, bem como a intervenção da ação humana sobre ele, atuando também em sistemas de planejamento ambiental, agrário e urbano. Essa área sistematiza-se a partir da compreensão de quatro grandes compartimentações da realidade a litosfera camada rochosa da Terra, a hidrosfera os cursos d'água, a atmosfera o clima e seus efeitos e a biosfera as vegetações e a distribuição dos seres vivos. Já a Geografia Humana é pautada em compreender a reprodução das atividades humanas sobre o espaço, como o crescimento das cidades, a dinâmica do espaço econômico, o meio agrário e rural, as dinâmicas demográficas, entre outros pare agora... Tem mais depois da publicidade ; Além disso, existem alguns conceitos que, juntamente ao espaço geográfico, constituem-se como o cerne do pensamento geográfico, com destaque para os seguintes temas território, lugar, paisagem e região. O território é, basicamente, o espaço apropriado pelas relações de poder ou pertencimento. Ele pode apresentar fronteiras naturais, polÃticas e culturais, nem sempre fixas ou plenamente visÃveis. Ele possui diferentes formas que variam com o tempo e com a área de abrangência, além de também se apresentar estruturado em redes, a exemplo dos territórios dos traficantes, que se estruturam em células interligadas que se constituem em diferentes lugares. O lugar forma um caracterÃstica mais compreensiva, sendo considerado como o espaço conforme a percepção humana, constituindo-se a partir de relações de afeição e identidade. Um exemplo de lugar, para uma pessoa, é a fazenda onde ela passou a infância ou a rua onde se encontrava a sua escola. A paisagem é, grosso modo, a expressão externa no espaço ou a forma como este é apreendido pelos sentidos humanos visão, audição, paladar, tato e olfato. Ela representa tudo aquilo que o ser humano pode ver, tocar, cheirar, sentir e experimentar. Alguns exemplos são a paisagem das cidades, do meio rural, das construções, entre outras. A região é a compartimentação do espaço a partir de um critério previamente estabelecido. É possÃvel regionalizar, por exemplo, a área de uma cidade conforme a renda média dos habitantes ou com base nos diferentes costumes culturais ou feições do relevo. Trata-se, então, de uma apreensão intelectual da realidade. Além desses conceitos, existiram ou ainda existem outras importantes categorias da Geografia, como a posição geográfica, a localização, os gêneros de vida, o cotidiano, entre inúmeras outras. A Geografia é, assim, uma ciência ampla que carrega consigo a importante missão de revelar as diferentes caracterÃsticas sociais e naturais reproduzidas no âmbito do espaço terrestre. Por Me. Rodolfo Alves Pena 2syIgW.